- Top
- Daftar Departemen
- Tentang Ureaplasma
/
/

Daftar Departemen
LIST OF CLINICAL DEPARTMENT
Buat Reservasi
RESERVE
Tentang Ureaplasma
Ureaplasma adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi menular seksual (IMS). Setelah masa inkubasi sekitar satu hingga lima minggu, gejala mungkin mulai muncul. Gejala umum meliputi rasa nyeri atau gatal di area genital, keluarnya nanah, keputihan yang tidak normal, serta radang atau nyeri tenggorokan.
Ureaplasma terutama ditularkan melalui kontak seksual. Ini termasuk hubungan seks vaginal, seks anal, seks oral, dan ciuman dalam (french kiss)—kontak apa pun yang melibatkan selaput lendir dapat menyebabkan infeksi. Secara khusus, infeksi tenggorokan akibat seks oral atau ciuman dalam telah dilaporkan, sehingga kewaspadaan sangat penting. Bahkan satu kali kontak seksual dengan orang yang terinfeksi sudah cukup untuk menyebabkan penularan, sehingga tindakan pencegahan sangat diperlukan.
Gejala infeksi Ureaplasma bervariasi tergantung lokasi infeksi dan kondisi individu, namun secara umum meliputi:
Pada pria:
-Gatal atau nyeri di area genital
-Nyeri saat buang air kecil
-Keluarnya cairan dari uretra
Pada wanita:
-Keputihan yang meningkat atau tidak normal
-Gatal atau nyeri di area genital luar
-Nyeri saat buang air kecil
Pada pria dan wanita:
-Radang atau nyeri tenggorokan (faringitis)
Perlu dicatat bahwa banyak individu yang terinfeksi, terutama wanita, tidak menunjukkan gejala apa pun. Meski tanpa gejala, infeksi tetap dapat berkembang, sehingga skrining rutin sangat dianjurkan.
Diagnosis infeksi Ureaplasma biasanya dilakukan dengan tes amplifikasi asam nukleat (NAAT), seperti PCR. Pada pria, sampel urin diambil, sedangkan pada wanita, sampel diambil melalui usapan vagina atau dari leher rahim. Pemeriksaan umumnya bisa dilakukan 24 jam atau lebih setelah kemungkinan terpapar, dan hasilnya tersedia dalam 2 hingga 7 hari. Perlu diketahui bahwa tes Ureaplasma sering kali tidak ditanggung oleh asuransi dan mungkin memerlukan pembayaran pribadi.
Infeksi Ureaplasma biasanya diobati dengan antibiotik oral. Pengobatan berlangsung selama 7 hingga 10 hari, dengan doksisiklin atau azitromisin sebagai pilihan utama. Namun, Ureaplasma terkadang menunjukkan resistansi terhadap antibiotik, sehingga jika gejala berlanjut atau terjadi infeksi ulang, pemeriksaan ulang dan pengobatan tambahan mungkin diperlukan.
Penggunaan kondom secara benar saat berhubungan seksual adalah cara efektif untuk mencegah infeksi Ureaplasma. Karena penularan melalui seks oral dan ciuman dalam juga telah dilaporkan, penggunaan kondom atau dental dam saat melakukan aktivitas tersebut juga disarankan. Melakukan skrining IMS secara berkala dan menghindari berganti-ganti pasangan seksual juga merupakan langkah pencegahan yang penting.
Daftar Departemen

Akses
Access

Menara Astra, Lantai 3,
Jl. Jenderal Sudirman,
Kavling 5-6, Karet Tengsin,
Tanah Abang,
Kota Administrasi Jakarta Pusat,
Provinsi DKI Jakarta, 10220