- Top
- Daftar Departemen
- Tentang Trikomoniasis
/
/

Daftar Departemen
LIST OF CLINICAL DEPARTMENT
Buat Reservasi
RESERVE
Tentang Trikomoniasis
Trichomonas vaginalis adalah parasit protozoa yang menyebabkan infeksi menular seksual (IMS), yang dapat mengakibatkan vaginitis pada wanita dan uretritis pada pria maupun wanita. Pada wanita, gejala biasanya mencakup keputihan berbusa dan gatal pada area genital eksternal. Pada pria, infeksi sering kali tanpa gejala, namun dapat menyebabkan uretritis ringan.
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit protozoa Trichomonas vaginalis dan terutama ditularkan melalui hubungan seksual vaginal. Parasit ini menginfeksi uretra pada pria dan vagina pada wanita. Penularan terjadi melalui kontak antara cairan genital orang yang terinfeksi dan selaput lendir pasangannya. Seks tanpa kondom merupakan faktor risiko utama. Meskipun jarang, penularan tidak langsung melalui handuk, pakaian dalam, atau bak mandi juga pernah dilaporkan, namun kontak seksual tetap merupakan jalur penularan yang dominan.
Meskipun banyak kasus tanpa gejala, wanita dapat mengalami keputihan berbusa berwarna kuning kehijauan dengan bau tidak sedap, gatal di area genital, sensasi terbakar, nyeri saat berhubungan seksual, dan ketidaknyamanan saat buang air kecil. Pria dapat mengalami uretritis ringan, nyeri saat buang air kecil, dan dalam beberapa kasus, komplikasi seperti prostatitis atau epididimitis. Meskipun tanpa gejala, seseorang tetap bisa menularkan infeksi, sehingga penting bagi kedua pasangan untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan.
Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan mikroskopis langsung terhadap cairan vagina atau urin untuk mengidentifikasi T. vaginalis, atau dengan tes PCR untuk deteksi yang lebih akurat. Karena gejalanya bisa mirip dengan IMS lain, diagnosis yang tepat memerlukan pemeriksaan di fasilitas medis. Pada pria, sampel urin atau cairan prostat biasanya digunakan, meskipun tingkat deteksinya cenderung lebih rendah dibandingkan pada wanita.
Trikomoniasis diobati dengan obat antiprotozoa oral seperti metronidazol atau tinidazol. Satu dosis biasanya cukup untuk mengatasi infeksi. Namun, untuk mencegah infeksi ulang, dianjurkan agar kedua pasangan diobati secara bersamaan. Karena obat ini dapat menimbulkan efek samping bila dikonsumsi bersamaan dengan alkohol, pasien harus menghindari konsumsi alkohol selama masa pengobatan dan setidaknya 24 jam setelahnya.
Penggunaan kondom secara benar dan konsisten adalah cara paling efektif untuk mencegah trikomoniasis, terutama bagi individu dengan pasangan seksual baru atau berganti-ganti. Skrining IMS secara rutin juga dianjurkan untuk mendeteksi infeksi secara dini. Jika infeksi terdeteksi, penting untuk segera memberi tahu pasangan seksual dan memastikan mereka juga diperiksa dan diobati bersama untuk mencegah penularan ulang. Pemeriksaan lanjutan juga disarankan untuk memastikan infeksi telah sembuh total.
Daftar Departemen

Akses
Access

Menara Astra, Lantai 3,
Jl. Jenderal Sudirman,
Kavling 5-6, Karet Tengsin,
Tanah Abang,
Kota Administrasi Jakarta Pusat,
Provinsi DKI Jakarta, 10220