- Top
- Daftar Departemen
- Tentang Mycoplasma
/
/

Daftar Departemen
LIST OF CLINICAL DEPARTMENT
Buat Reservasi
RESERVE
Tentang Mycoplasma
Mycoplasma, yang dikenal sebagai salah satu penyebab pneumonia, disebabkan oleh infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae. Di sisi lain, infeksi pada uretra atau vagina disebabkan oleh bakteri seperti Mycoplasma genitalium dan Mycoplasma hominis, yang dapat menyebabkan kondisi seperti uretritis dan servisitis. Infeksi Mycoplasma yang ditularkan secara seksual terjadi ketika cairan tubuh dari orang yang terinfeksi bersentuhan langsung dengan selaput lendir orang lain. Meskipun tidak menular melalui droplet di udara, infeksi tetap dapat terjadi melalui ciuman dalam (deep kissing).
Di antara spesies Mycoplasma, M. genitalium dan M. hominis terutama ditularkan melalui kontak seksual. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral, dengan hubungan tanpa kondom memiliki risiko yang sangat tinggi. M. hominis juga dapat hidup sebagai flora normal di saluran genital atau saluran kemih, namun dapat menimbulkan gejala dalam kondisi tertentu seperti saat daya tahan tubuh melemah. Banyak orang membawa bakteri ini tanpa menunjukkan gejala, yang meningkatkan risiko penularan tanpa disadari kepada pasangan. Oleh karena itu, kesadaran dan pencegahan sangat penting.
Infeksi Mycoplasma sering kali tidak menunjukkan gejala. Namun bila gejala muncul, biasanya berbeda antara pria dan wanita. Pada infeksi M. genitalium, pria dapat mengalami uretritis ringan atau rasa tidak nyaman saat buang air kecil, sementara wanita dapat mengalami servisitis atau penyakit radang panggul (PID). Infeksi ini dapat menyebabkan infertilitas dan tidak boleh diabaikan. M. hominis cenderung menyebabkan masalah pada saat sistem kekebalan tubuh melemah, dan telah dikaitkan dengan vaginitis, infeksi intrauterin, serta komplikasi kehamilan seperti kelahiran prematur atau keguguran. Pada pria, M. hominis mungkin terkait dengan infeksi saluran kemih atau prostatitis. Kedua patogen ini dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan klamidia atau gonore, sehingga risiko salah diagnosis cukup tinggi.
Metode kultur standar sering tidak efektif untuk mendeteksi spesies Mycoplasma, sehingga tes amplifikasi asam nukleat seperti PCR menjadi alat diagnosis utama. Sampel biasanya diambil dari urin, cairan vagina, atau usapan serviks untuk identifikasi genetik. Namun karena M. hominis dapat menjadi flora normal, hasil harus diinterpretasikan berdasarkan gejala klinis. M. genitalium biasanya diperiksa ketika gejala menetap meskipun hasil tes klamidia negatif. Tes ini tidak selalu termasuk dalam panel IMS standar, sehingga sering kali diperlukan permintaan khusus dari dokter. Tes ini mungkin tidak ditanggung oleh asuransi, dan akurasi diagnosis dapat bervariasi tergantung laboratorium.
Penggunaan kondom secara benar merupakan metode paling efektif untuk mencegah infeksi Mycoplasma. Ini berlaku untuk hubungan seksual vaginal, anal, dan oral, terutama dengan pasangan baru atau berganti-ganti pasangan. Karena banyak infeksi tidak menunjukkan gejala, skrining IMS secara rutin tetap dianjurkan meskipun tidak ada gejala. Khususnya, jika seseorang dinyatakan negatif untuk klamidia dan gonore namun tetap mengalami gejala, maka pemeriksaan Mycoplasma perlu dipertimbangkan. Edukasi mengenai IMS dan komunikasi terbuka dengan pasangan seksual adalah kunci pencegahan. Wanita hamil harus sangat berhati-hati, karena diagnosis dan pengobatan dini dapat berperan penting bagi kesehatan janin.
Sementara itu, M. hominis umumnya resisten terhadap makrolida dan lebih baik diobati dengan antibiotik golongan tetrasiklin seperti doksisiklin. Karena meningkatnya resistansi antibiotik, pemilihan obat harus dilakukan dengan hati-hati. Pengobatan sendiri sangat tidak disarankan; pengobatan harus berdasarkan instruksi dokter. Jika salah satu pasangan menjalani pengobatan, pasangan lainnya juga harus diperiksa dan diobati jika diperlukan untuk mencegah kekambuhan.
Penggunaan kondom secara benar merupakan metode paling efektif untuk mencegah infeksi Mycoplasma. Ini berlaku untuk hubungan seksual vaginal, anal, dan oral, terutama dengan pasangan baru atau berganti-ganti pasangan. Karena banyak infeksi tidak menunjukkan gejala, skrining IMS secara rutin tetap dianjurkan meskipun tidak ada gejala. Khususnya, jika seseorang dinyatakan negatif untuk klamidia dan gonore namun tetap mengalami gejala, maka pemeriksaan Mycoplasma perlu dipertimbangkan. Edukasi mengenai IMS dan komunikasi terbuka dengan pasangan seksual adalah kunci pencegahan. Wanita hamil harus sangat berhati-hati, karena diagnosis dan pengobatan dini dapat berperan penting bagi kesehatan janin.
Daftar Departemen

Akses
Access

Menara Astra, Lantai 3,
Jl. Jenderal Sudirman,
Kavling 5-6, Karet Tengsin,
Tanah Abang,
Kota Administrasi Jakarta Pusat,
Provinsi DKI Jakarta, 10220