- Top
- Daftar Departemen
- Tentang Chlamydia trachomatis
/
/

Daftar Departemen
LIST OF CLINICAL DEPARTMENT
Buat Reservasi
RESERVE
Tentang Chlamydia trachomatis
Chlamydia trachomatis adalah bakteri yang menyebabkan infeksi menular seksual (IMS), terutama di kalangan anak muda. Banyak orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala, yang meningkatkan risiko penularan tanpa disadari kepada orang lain. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PID), infertilitas, atau kehamilan ektopik pada wanita, serta epididimitis atau infertilitas pada pria. Infeksi ini juga dapat menimbulkan komplikasi seperti artritis dan konjungtivitis.
Klamidia ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, termasuk hubungan seks vaginal, anal, dan oral. Penularan dari ibu ke anak juga dapat terjadi saat persalinan. Infeksi juga dapat menyebar melalui kontak dengan alat kelamin atau selaput lendir yang terinfeksi, bahkan tanpa hubungan seks penetratif.
Sebagian besar orang yang terinfeksi klamidia tidak mengalami gejala. Namun, jika gejala muncul, pria mungkin mengalami keluarnya cairan dari uretra dan rasa nyeri saat buang air kecil. Pada wanita, gejala dapat berupa keputihan abnormal, nyeri di perut bagian bawah, atau nyeri saat berhubungan intim. Infeksi dapat terjadi di uretra, rektum, dan tenggorokan pada pria, serta di vagina, rektum, atau tenggorokan pada wanita.
Diagnosis klamidia biasanya dilakukan melalui tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) atau tes PCR pada sampel urin atau usapan dari alat kelamin, tenggorokan, atau rektum. Metode ini sangat sensitif dan efektif untuk mendeteksi infeksi, bahkan pada individu yang tidak menunjukkan gejala.
Infeksi klamidia dapat diobati dengan antibiotik. Regimen umum meliputi pemberian doksisiklin selama 7 hari atau azitromisin dosis tunggal. Selama masa pengobatan dan satu minggu setelahnya, dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas seksual. Penting juga agar pasangan seksual turut menerima pengobatan secara bersamaan untuk mencegah infeksi ulang.
Untuk mencegah klamidia, penting untuk menggunakan kondom dengan benar selama aktivitas seksual. Membatasi jumlah pasangan seksual dan melakukan skrining IMS secara berkala juga merupakan langkah pencegahan yang efektif. Jika Anda mencurigai adanya infeksi atau mengalami gejala, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Daftar Departemen

Akses
Access

Menara Astra, Lantai 3,
Jl. Jenderal Sudirman,
Kavling 5-6, Karet Tengsin,
Tanah Abang,
Kota Administrasi Jakarta Pusat,
Provinsi DKI Jakarta, 10220